Pangeran Kidang Garungan yang sudah terlanjur cinta matia-matian dengan Sang Ratu, dengan senang hati dan penuh semangat menuruti permintaan Sang Ratu dengan menggali sumur perminytaannya. Singkat cerita, ketika sumur hampir selesai dibuatnya, Ratu Sinta Dewi dan para pengawalnya merasa cemas, sebab apa bila sumur dapat berhasil diselesaikan, Sang Pangeran berhasil pula meminang Sang Ratu. Kemudian Sang Ratu dan para pengawalnya bergegas menimbun sumur tersebut dengan batu dan tanah sampai rata dengan permukaan tanah. Sang Pangeran yang berada di dalam sumur pun tertimbun. Dengan segala kesaktiannya Sang Pangeran berusaha keluar dari titmbunan, namun gagal. Sang Pangeran pun marah, dengan geramnya Sang Pangeran mengutuk Sang Ratu Sinta Dewi sampai keturunannya kelak akan berambut gimbal. Timbunan sumur itu pun kini menjilma menjadi Kawah Si Kidang.
LEGENDA RAMBUT GIMBAL
Sebuah legenda yang berkembang sampai saat ini di kawasan Dataran Tinggi Dieng sejak ratusan tahun yang lalu, kisah masyarakat berambut gimbal yang misterius serta pesona indahnya Kawah Si Kidang menjadi salah satu obyek wisata di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah, setiap tahun selalu diadakan upacara ruwatan pemotongan rambut gimbal yang dikemas dengan ruwatan spiritual agar hadup di masa datang akan lebih baik dan penuh barokah. Rambut gimbal tumbuh alami pada anak-anak di dataran tinggi Dieng. Ruwatan gimbal sudah berlangsung sejak masa Kyai Kolodete dan Nini Roro Ronce yang diyakini sebagai leluhur tanah Dieng. Anak-anak gimbal hingga kini masih doitemukan di tanah Dieng, tanah yang diyakinin sebagai negerim Dewa, karena letaknya yang seolah di atas awan dengan ketinggian di atas 2.350 mdpl.