Rabu, 21 Desember 2011

Sumur Jalatunda

 Sumur Jalatunda, sumur terbesar se Indonesia.. bahkan mungkin sedunia. Menurut kami lebih cocok disebut kawah melihat bentuk dan lebarnya.

Konon menurut cerita tukang ojek yang menjadi pemandu kami, barang siapa yang mampu melempar batu ke tengahnya, maka permintaanya akan dikabulkan..  
Dari pasar Batur perjalanan ke arah timur melewati tanjakan yang tajam dan berkelok-kelok sampailah di Sumur Jalatunda Gunung Dieng. Sebuah sumur yang konon kabarnya menjadi tempat Antareja, Antaboga, Antasena, dan Nyai Dewi Kuntki bertafakur. Pada bulan Haji dan bulan Suro tempat ini menjadi jujugan para pelaku ritual untuk memperoleh hidayah supaya hajatnya terkabul. 

Sumur Jalatunda yang letaknya paling utara dara wilayah kabupaten Banjarnegara ini menurut sejarah kuno berasal dari sebuah ledakkan dahsyat dari bumi berabad-abad yang lalu dan membentuk areal cekungan yang sangat luas, kedalamanya mencapai 750 meter lebih. Di sini para pengunjung yang datang akan melempar koin kuning, apa bila koin bisa melewati Sumur Jalatunda, maka apa yang menjadi cita-cita hajatnya akan terkabul. Namun, sejak 1990 pemerintah setempat melarang melempar koin dengan alasan yang tidak jelas, dan diganti dengan kerikil yang jumlahnya 3 buah. Tiga buah kerikil ini melambangkan Antasena, Antareja, dan Antaboga yang bersemayam di dalamnya.

0 komentar:

Posting Komentar

tinggalkan komentar di sini